![]() |
| Photo from Conde Nast Treveler |
FINJIYU - Para ilmuwan telah membuktikan bahwa perjalanan baik untuk tubuh dan pikiran. Mungkin itu sebabnya banyak orang menyukainya. Beberapa menit sinar matahari akan meningkatkan kadar vitamin D Anda dan membuat sobat merasa lebih baik. Vitamin D juga memiliki manfaat untuk kesehatan jantung.
Pentingnya perjalanan berkisar dari mengurangi risiko penyakit jantung hingga mengurangi stres dan kecemasan. Selain manfaat kesehatan, perjalanan juga dapat meningkatkan kreativitas, kesejahteraan, dan kepuasan.
Konon, traveling masih memiliki banyak manfaat kesehatan yang menarik. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Ketenangan Pikiran
Sebagian besar dari kita tinggal di kota. Rutinitas harian termasuk pemandangan kota menggunakan transportasi umum yang padat untuk memenuhi jadwal sibuk.
Stres menumpuk secara bertahap. Masalah mendesak, kelelahan, tampaknya membuat kita tidak puas dengan pekerjaan kita dan tidak dapat menemukan waktu untuk menjelajah. Melihat tempat baru, bertemu orang baru, dan mengatasi tantangan dapat membantu sobat menghargai apa yang telah sobat tinggalkan.
Mundurlah selangkah dan pikirkan tentang hal-hal dan orang-orang yang sobat rindukan. Sobat bisa mendapatkan perspektif yang lebih baik tentang kehidupan dan mengingat semua hal baik.
Meningkatnya Kreativitas
Salah satu keuntungan traveling adalah keluar dari zona nyaman. Semuanya tampak segar dan baru, terutama saat sobat bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah sobat kunjungi sebelumnya.
Rangsangan baru menghantam semua indra. sobat melihat lanskap baru dan mengalami warna-warna cerah. Musik baru terdengar, orang-orang berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal di jalan-jalan yang dipenuhi dengan aroma baru. Bau dan rasa makanan baru, tantangan kecil yang menarik.
Perjalanan menyegarkan otak dan meningkatkan persepsi. Sobat harus pandai mencari solusi saat menghadapi tantangan baru. Ini menciptakan koneksi saraf baru di otak untuk menghasilkan pemikiran baru dan orisinal.
Memperluas Wawasan
Buku, Internet, berita TV, dan dokumenter memberi tahu kita tentang negara-negara yang jauh, orang-orangnya, dan cara hidup mereka. Laporan televisi, bagaimanapun, menawarkan perspektif orang lain dan secara signifikan dapat mempersempit wawasan sobat daripada memperluasnya. Sobat bisa mengenal dunia dengan bertemu orang-orang.
Setelah sobat berada di sana, sobat mungkin mempertanyakan pendapat sobat sendiri tentang tempat dan budaya yang kurang dikenal. Menemukan budaya baru juga membantu kita melihat masalah dan tantangan kehidupan sehari-hari dengan mata baru.
Belajar Mengambil Keputusan
Bagi sebagian orang, perjalanan bisa menjadi pengalaman yang mengubah hidup. Jika sobat berada pada titik balik besar dalam hidup sobat dan berpikir tentang membuat keputusan, perjalanan adalah angin segar yang memperlambat segalanya dan memberi sobat waktu untuk berpikir.
Jika sobat mencari makna dan arah dalam hidup, rencanakan perjalanan ke lingkungan yang asing dan alami sebanyak mungkin.
Percaya atau tidak, perjalanan membuat sobat menjadi pengambil keputusan yang lebih baik. Bepergian adalah tentang membuat pilihan sepanjang proses, mulai dari merencanakan perjalanan hingga memutuskan tempat makan dan ke mana harus pergi. Sobat harus bertekad dan aktif memimpin.
Kepercayaan dalam membuat keputusan kecil ini memperkuat tekad sobat untuk membuat keputusan yang lebih besar dalam hidup sobat
Kebahagiaan dan Kepuasan
Kebanyakan orang bisa bahagia tanpa khawatir tentang pekerjaan saat bepergian. Tetapi salah satu hal yang lebih menarik tentang studi Cornell adalah bahwa orang langsung merasa lebih bahagia hanya dengan merencanakan perjalanan.
Studi ini menemukan bahwa harapan untuk pergi berlibur jauh lebih tinggi daripada harapan untuk memperoleh harta benda fisik. Jadi manfaat traveling ke luar negeri dimulai jauh-jauh hari sebelum perjalanan.
Menurunkan Resiko Depresi
Manfaat kesehatan lain dari perjalanan adalah mengurangi risiko depresi. Depresi adalah masalah besar. Jutaan orang menderita depresi secara teratur, kadang-kadang obat mereka berlebihan. Perjalanan bisa menjadi salah satunya, menurut penelitian.
Sebuah studi dari Marshfield Clinic di Wisconsin menemukan bahwa wanita yang mengambil liburan lebih dari sekali setahun lebih mungkin menderita depresi dan stres kronis dibandingkan mereka yang mengambil liburan kurang dari sekali setiap dua tahun.
0 Komentar