10 Keunikan Tersembunyi Bali, Temukan Keindahan yang Tak Terlupakan di Pulau Dewata


hal unik yang akan di temui di bali
Image Copyright by Okezone travel


FINJIYU - Bali adalah tempat sejuta keindahan, mamiliki banyak destinasi yang membuat wisatawan selalu memilih Bali sebagai tempat berlibur. Mulai dari gunung, danau, dan pantai dengan pasir putih sama-sama memiliki pemandangan yang luar biasa. Bukan hanya keindahan alam saja, tapi aktivitas liburan yang seru akan sobat temukan di Bali, seperti Bali rafting tour, watersport dan masih banyak lagi. Awal mula terkenalnya Bali sebagai tempat wisata bukan karena keindahan yang dimilikinya, namun banyaknya keunikan seni dan budaya yang dimiliki Bali. 

Kesempatan kali ini Finjiyu telah mengumpulkan 10 hal-hal unik yang hanya ditemui di Bali dan tidak ada di daerah lain. Jika sobat memiliki rencana berlibur ke Bali, jangan lupa untuk memasukan salah satu hal unik yang ada di bali kedalam kunjungan sobat. 


Daftar Hal-hal Unik Yang Hanya Akan Ditemui di Bali
Sesering apapun sobat mengunjungi Bali tetap saja ada beberapa hal yang tidak bisa sobat lihat setiap hari. Berikut Ulasannya : 


1. Makepung



Image Copyright by Kumparan.com

Yang pertama ada Makepung. Tradisi ini adalah sebuah pertunjukan balab kerbau yang ada di kawasan kabupaten Jembrana, Bali Barat. Terdapat ratusan pasang kerbau yang akan mengikuti kompetisi untuk bisa mencapai garis finis lebih awal yang di bawa oleh seorang joki. Setiap kerbau harus berpasangang dan nantinya di kaitkan sebuah bajak dari kayu sebagai syaratnya. 

Pertunjukan Makepung di mulai dari pagi pada pukul 07:30 sampai selesai, dan biasanya balab kerbau makepung ini di laksanakan di bulan Juli, Agustus, September, Oktober, dan November.


2. Perang Pandan, Desa Tenganan


Image Copyright by TheAsianparent

Tradisi Perang Pandan di Desa Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali sudah dikenal hingga mancanegara. Perang Pandan di Desa Tenganan dikenal masyarakat Bali dengan sebutan Geret Pandanus. Namun, masyarakat asli desa Tenganan menyebut tradisi Geret Pandan Mekare-Kare.

Tradisi adu panda Desa Pegringsingan di Tenganan bukan hanya pertunjukan adat tetapi bagian dari budaya asli Bali dan ritual masyarakat Desa Tenganan. Masyarakat Desa Tenganan percaya bahwa dengan melakukan Ritual Perang Panda, hal-hal buruk dapat dihindari. Pada saat ritual perang Pandan di desa Tenganan Pegringsingan, dua pemuda desa bertarung di arena. Setiap pemuda membawa daun panda yang panjangnya sekitar 30 cm sebagai senjata. Para peserta juga membawa perisai.

Saat pertarungan dimulai, kedua pemuda itu saling serang dengan menggosokkan daun pandan runcing ke punggung lawan. Tentu saja hal itu menimbulkan goresan di punggung peserta. ada yang berani coba? Kalau saya tidak berani!

Jika ingin melihat ritual perang pandan, datanglah ke desa Tenganan Karangasem pada pertengahan bulan Juni. Ritual perang pandan di desa Tenganan Pegringsingan biasanya berlangsung selama dua hari berturut-turut. Semua pengunjung dapat mengamati ritual perang Pandan. Selain itu, tidak ada biaya tiket atau gratis.

Karena ritual Perang Pandan merupakan acara keagamaan dan dianggap sakral bagi masyarakat setempat, sebaiknya datang ke Desa Tenganan untuk melihat Perang Pandan dengan pakaian adat Bali. Seperti memakai sarung dan selendang yang diikatkan di pinggang, meski ini tidak wajib.

Karena hebohnya wisatawan yang berlibur ke Bali melihat tradisi perang panda, maka jumlah penonton akan sangat banyak. Jadi sebaiknya sobat datang lebih awal untuk mendapatkan pemandangan yang bagus dan mencari tempat yang sedikit lebih tinggi. Tidak ada yang bisa dilihat juga, jadi bersiaplah untuk berdiri lebih lama.


3. Hari Raya Nyepi di Bali


Image Copyright by Bobo.ID-Grid.ID

Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Saka yang dirayakan oleh umat Hindu di Indonesia, namun tidak dirayakan seperti merayakan Tahun Baru dengan pesta, justru sebaliknya.

Semua rutinitas terhenti dan suasana menjadi tenang, yang tidak akan pernah sobat temukan di negara lain. Setiap orang di pulau Bali, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida harus tinggal di rumah atau di penginapan selama 24 jam.

Bisnis tutup, jalan raya sepi, perkantoran tutup termasuk Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai yang ditutup untuk semua penerbangan selama 24 jam. Itu tenang dari 6 hingga 6 hari berikutnya. Namun, ada pengecualian yang hanya diperbolehkan untuk petugas keamanan dan ambulans.


4. Pawai Ogoh-Ogoh


Image Copyright by Kintamani.id

Sehari sebelum Nyepi, dilakukan prosesi Hindu Bali yang disebut Ngerupuk/Pengerupukan. Ritual Pengupukan dilakukan di setiap desa di pulau Bali. Sore hari, penduduk setempat melakukan Ogoh-Ogoh di jalan utama.

Jadi apa itu Ogoh-Ogoh? Ogoh-ogoh adalah sejenis patung berukuran raksasa namun terbuat dari bahan yang ringan sehingga mudah untuk dibuat arak. Rangka Ogoh-Ogoh dengan kayu dan cetakannya dengan styrofoam dilapisi dengan kertas dan kain, membuat arak mudah ditangani. Saat ini Ogoh-Ogoh memiliki banyak bentuk yang sebagian besar berbentuk raksasa.


5. Pura Di Tengah Danau


Image Copyright by Wira Rental Mobil Bali

Bali sebagai destinasi wisata yang identik dengan seni dan budaya yang unik, salah satunya iyalah wisata pura. Jika sobat berlibur ke Bali, sobat akan melihat banyak pura, dari pura kecil hingga pura besar. Namun ada satu pura di Bali yang lokasinya sangat unik, yaitu Pura Ulun Danu yang terletak di Danau Bedugul di Berat.

Selain keunikan lokasi Pura Ulun Danu, letak pura yang berada di dataran yang tinggi membuat udara sejuk selalu terlihat meski di siang hari. Karena keunikan lokasi Pura Ulun Danu di Danau Bedugul Berata, foto Pura Ulun Danu selalu ditampilkan di media iklan pariwisata Bali. Objek wisata Pura Ulun Danu Beratan bagi wisatawan yang berlibur di Bali selalu menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi wisatawan di Bali.


6. Ngaben arau Plebon


Image Copyright by Ringtimes Bali - Pikiran rakyat

Keunikah bali ada banyak salah satunya keunikan Bali di mata dunia adalah upacara Ngabe. Ngabe atau Pelebon (untuk kasta) adalah upacara ngaben di pulau Bali dan salah satu upacara terpenting dalam tradisi budaya Hindu Bali. Yang membuat upacara Ngabe unik di Bali adalah “wadah” dalam bahasa Bali berarti tempat pemindahan jenazah dari rumah ke tempat kremasi.

Biasanya terdapat dua jenis bak yang salah satunya berbentuk seperti candi kecil dengan ukiran dan hiasan yang terlihat sangat indah. Yang lainnya berbentuk binatang, biasanya banteng. Untuk wadah berbentuk candi digunakan untuk mengangkat jenazah dari kediaman menuju tempat kremasi. Setibanya di tempat kremasi, jenazah diturunkan dan kemudian dipindahkan ke bejana berbentuk banteng. Wadahnya sangat besar dan membutuhkan banyak tenaga untuk mengangkatnya.

Setelah prosesi ritual upacara selesai, api besar pun mulai menyala. Bagi umat Hindu Bali, proses ngaben merupakan hal yang sangat penting dan dipercaya dapat mempermudah arwah orang yang meninggal untuk memasuki tempat tersebut sesuai dengan perbuatannya selama masih hidup.


7. Omed-Omedan


Image Copyright by ketik News

Banjar Kaja Sesetan, Denpasar, Bali memiliki tradisi upacara unik yang dipercaya membawa keberuntungan. Tradisi tahunan itu disebut Omed-Omedan, juga dikenal sebagai ritual berciuman. Jadi pengen gabung tapi ga bisa karena hanya untuk jomblo.

Omed-Omedan adalah bahasa Bali, diterjemahkan artinya menarik. Tradisi Omed-Omedis dilakukan setiap tahun yaitu. 1 hari setelah Nyep. Pada tahun 2023, Nyepi jatuh pada tanggal 22 Maret 2023

Karena tradisi Omed-Omedan hanya dapat ditemukan di Bali, saya menempatkannya di urutan pertama dalam daftar 10 Hal Unik Hanya di Bali.

Seluruh peserta ritual Omed Omedan adalah anggota muda Banjar Kaja Seseta di Denpasar. Peserta Omed-Omedan berusia antara 17 hingga 30 tahun dan belum menikah.

Sebelum melakukan tradisi Omed-Omedan, pemuda Banjar Kaja Sesetani berdoa memohon perlindungan di pura setempat. Setelah berdoa, pemuda dan pemudi dipisahkan. Antara rombongan laki-laki dan perempuan saling berhadapan di Jalan Raya Sesetan Denpasar.

Satu orang dipilih antara dua kelompok laki-laki dan perempuan, kemudian peserta yang terpilih dari kedua belah pihak dihadapkan dan dipertemukan. Kedua kontestan bersentuhan bibir lalu berciuman sambil disemprot air.


8. Penjor


Image Copyright by Pia Agung Bali

Jika sobat berlibur ke Bali saat Galungan, sobat akan melihat hiasan unik berupa tiang-tiang bambu di sepanjang jalan utama bernama Penjor. Di mata wisatawan, Penjor merupakan tradisi budaya yang unik di Bali. Hiasannya terbuat dari bambu utuh dan bambunya dihias dengan daun kelapa dan hiasan lainnya.

Di ujung penjor terdapat hiasan bunga yang disebut sampian. Dekorasi bunga digantung dengan bantuan daun yang diikat menjadi tali panjang. Ketika hiasan penjor selesai, orang Bali memasang tiang bambu di depan rumah mereka.


9. Festival Layang-Layang Raksasa, Bali


Image Copyright by Kintanami.id

Kite Festival Bali merupakan festival tahunan yang diadakan pada bulan Juli dan Agustus. Bulan Juli dan Agustus dipilih karena angin mulai bertiup kencang pada bulan-bulan tersebut. Selain faktor angin, bulan Juli dan Agustus merupakan puncak musim kunjungan wisatawan di Bali, sehingga Festival Layang-Layang Bali menarik ribuan pengunjung, terutama wisatawan mancanegara.

Keunikan Festival Layang-Layang Bali terletak pada ukuran layang-layang yang sangat besar. Saat layang-layang terbang diiringi musik keras dari gamelan Bali yang disebut Baleganjur. Tempat festival layang-layang biasanya di pantai Padang Galak dan pantai Sanur.


10. Banyak Nama Depan Yang Sama 


Image Copyright by Detikcom

Jika sobat baru pertama kali berlibur ke Bali, sobat akan bertemu dengan banyak penduduk setempat. Namun ada satu hal yang membuat orang bertanya-tanya mengapa begitu banyak orang Bali yang memiliki nama depan yang sama.

Nama pribadi orang Bali menentukan urutan kelahiran dalam sebuah keluarga. Wayan/Putu berarti anak pertama. Selesai, Kadek atau Nengah berarti anak kedua. Nama depan anak ketiga adalah Komang atau Nyoman dan nama anak keempat adalah Ketut. Setelah nama pribadi baru muncul nama belakang, yang jenisnya banyak.




Posting Komentar

1 Komentar