November 2023 menjadi salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan akademik saya sebagai mahasiswa Ekonomi Pembangunan di Universitas Jambi. Selama satu bulan penuh, saya dipercaya menjadi Volunteer Research Assistantdalam proyek penelitian bertajuk Fish Price Analysis Project, sebuah kegiatan riset lapangan yang dilakukan di pasar-pasar tradisional Kota Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.
Proyek ini bertujuan untuk mengumpulkan data harga rata-rata berbagai jenis ikan yang dijual oleh pedagang pasar tradisional. Selain mencatat harga, tim peneliti juga berupaya memahami dinamika pasar: apa yang menyebabkan fluktuasi harga, bagaimana kondisi pasokan dan permintaan berlangsung, serta sejauh mana faktor eksternal seperti musim hujan, akses distribusi, dan kebijakan lokal memengaruhi harga ikan di wilayah tersebut.
Sebagai asisten peneliti, saya tidak hanya berperan dalam mencatat harga atau membantu dokumentasi. Saya benar-benar terjun langsung ke lapangan berjalan dari satu lapak ke lapak lainnya, berbicara dengan pedagang, mendengarkan cerita mereka tentang bagaimana harga bisa melonjak dalam sehari, atau justru anjlok karena ikan dari luar kota tiba dalam jumlah besar. Di balik angka-angka yang tercatat, saya menemukan kehidupan dan realitas ekonomi yang kompleks namun sangat menarik.
Setiap pagi, kami memulai aktivitas dari pasar utama di pusat Kota Bangko. Suasana khas pasar tradisional menyambut kami: hiruk-pikuk suara pedagang, aroma ikan segar, dan lalu lalang warga yang berbelanja kebutuhan harian. Di tengah keramaian itu, kami menyapa pedagang, memperkenalkan tujuan penelitian, dan mencatat harga jual ikan seperti ikan nila, patin, lele, gurami, hingga jenis laut seperti tongkol dan kembung.
Kami juga melakukan wawancara singkat dengan pedagang untuk mendapatkan informasi tambahan seperti sumber pasokan ikan, waktu panen, serta tantangan yang mereka hadapi. Misalnya, beberapa pedagang mengeluhkan biaya transportasi yang tinggi dari daerah produksi ke pasar, atau hasil tangkapan yang menurun akibat cuaca buruk di sungai dan perairan sekitar.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, kami tidak bekerja sendirian. Kami mendapat dukungan penuh dari dosen-dosen pembimbing di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, yang membantu dalam menyusun instrumen penelitian dan teknik pengambilan data. Kami juga menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Merangin, khususnya dinas terkait, agar proses pengambilan data berjalan lancar dan sesuai dengan etika riset.
Melalui kegiatan ini, saya belajar banyak hal yang tidak bisa saya dapatkan hanya dari teori di ruang kuliah. Saya belajar bagaimana membangun hubungan yang baik dengan masyarakat lokal, bagaimana menyampaikan maksud penelitian dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta bagaimana menyusun data lapangan menjadi bahan analisis yang relevan.
Lebih dari sekadar tugas akademik, proyek ini membuka mata saya tentang pentingnya pendekatan langsung dalam memahami realitas ekonomi masyarakat. Ketika kita berbicara tentang inflasi, fluktuasi harga, atau keseimbangan pasar, ada kehidupan nyata di baliknya: pedagang kecil yang menggantungkan hidup dari jualan ikan setiap hari, pembeli yang harus menyesuaikan pengeluaran rumah tangga, dan pemerintah daerah yang berusaha menjaga kestabilan harga demi kesejahteraan warganya.
Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari proyek ini. Pengalaman ini menjadi pijakan awal saya untuk terus terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berdampak. Sebagai mahasiswa Ekonomi Pembangunan, saya yakin bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus berangkat dari pemahaman mendalam terhadap kondisi riil di lapangan. Dan dari Bangko, saya belajar bahwa riset yang baik dimulai dari empati dan keinginan tulus untuk memahami.
0 Komentar